Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘tanaman sayuran’ Category

Menanam sayuran organik cukup mudah dilakukan sendiri di rumah.
Kamis, 13 Januari 2011, 13:51 WIB

Pipiet Tri Noorastuti

Sayuran organik (corbis.com)

VIVAnews – Menanam sayuran organik di rumah merupakan satu pilihan cerdas. Keluarga sehat bisa mengonsumsi makanan organik setiap hari. Rumah pun hijau dan cantik.

Menanam sayuran organik cukup mudah dilakukan sendiri di rumah. Perawatannya tak jauh berbeda dengan tanaman hias atau bunga. Cukup rawat dengan pupuk alami seperti kompos. Hindari pupuk kimia atau pestisida.

Tak perlu pula pekarangan atau kebun luas untuk menanamnya. Sayuran organik bisa tumbuh di dalam pot. Dengan pilihan pot yang menarik dan unik, Anda bisa menempatkannya di sudut-sudut ruang sebagai hiasan.

Sayuran organik memang banyak dilirik seiring meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Tapi banyak dari mereka kemudian mengurungkan niat mengonsumsi makanan organik lantaran harganya mahal. Harga sayur organik bisa 75 persen lebih mahal dibanding sayur biasa. (lebih…)

Read Full Post »

Sabtu, 22 Januari 2011, 14:30 WIB

Elin Yunita Kristanti

Stasiun luar angkasa internasional (AP Photo/NASA TV)

VIVAnews – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengirimkan biji tomat ke luar angkasa. “Kami sudah mengirimkannya, biji tomat itu terbang menggunakan satelit HTV2 Jepang,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN, Elly Kuntjahyowati, saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu, 22 Januari 2011.

Dijelaskan Elly, proyek ini adalah kerjasama sejumlah negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, India, dan Vietnam. Masing-masing negara mengirimkan biji tanaman. Untuk LAPAN proyek ini dipimpin oleh Ratih Dewanti.

“Tujuannya untuk pengembangan minat generasi muda. Biji itu akan ditaruh ke kondisi mokrigravitasi lalu dikirim lagi ke Indonesia,” tambah dia. Untuk mencari tahu, apakah mereka dapat tumbuh tanpa gravitasi.

Seperti dimuat Coffetoday.com, satelit tak berawak milik Badan Antariksa Jepang (JAXA), ‘Kounotori 2’ atau disebut juga dengan HTV2  membawa enam tom material ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Material-material tersebut termasuk makanan, sampel air minum untuk pusat penelitian ilmiah Jepang di luar angkasa. Laboratorium ilmiah di ISS sejatinya hanya boleh diakses 15 negara yang menjadi bagian dari proyek stasiun luar angkasa internasional.
(lebih…)

Read Full Post »

Berjalan Bawang

Beberapa tahun yang lalu seorang teman memberi saya beberapa Bawang Berjalan. Sebuah tanaman banyak nama, mereka juga dikenal sebagai: Bawang Berjalan Mesir, Mennonite Bawang Berjalan, Pohon Bawang bombay, Mesir Pohon Bawang, Top Bawang, Winter Bawang bombay, atau Tahunan Bawang. nama yang tepat mereka adalah Allium proliferum (atau Allium cepa var proliferum,. tergantung pada siapa Anda bertanya) dan mereka berkembang biak!

Hardy untuk zona 4, bawang ini mulai memproduksi juicy daun hijau terang sangat awal di musim semi. Bahkan sebelum daun bawang saya membangunkan mereka memberi saya bawang hijau renyah untuk salad musim dingin saya.

Fresh green onions in January!
Ketika mereka tumbuh, benjolan putih kecil di bagian atas menjadi rumpun bulbils berkulit tipis sedikit atau topsets, maka nama bawang atas atau pohon. Ketika topsets menjadi cukup berat batang menjatuhkan lebih dari setengah dan diberi kesempatan akar set dan tumbuh jauh dari tanaman induk. Jika mereka dibiarkan untuk melanjutkan siklus mereka akan “berjalan” di taman Anda. (lebih…)

Read Full Post »

(ist)

INILAH.COM, London – Brokoli ternyata efektif mencegah serangan jantung dan stroke. Zat kimia sulforaphane yang terkandung di dalam brokoli, berfungsi menguatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyumbatan arteri.

Tanaman lain seperti bunga kol, tauge, kubis dan pak choi juga mengandung zat kimia ini. Tetapi dari keseluruhan sayur itu, brokoli memiliki kadar paling tinggi.

Hasil penelitian Journal Arteriosclerosis Thrombosis and Vascular Biology mengklaim, brokoli efektif mencegah serangan jantung dan stroke. Zat kimia sulforaphane yang terkandung di dalam brokoli, menurut peneliti, berfungsi menguatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyumbatan arteri. (lebih…)

Read Full Post »

INILAH.COM, Athena – Upaya kembali ke alam menjadi dasar bagi beberapa penelitian untuk mengatasi berbagai penyakit. Seperti kentang yang berguna sebagai obat antiperadangan dan seledri yang diyakini bisa meningkatkan libido pria.

Dalam beberapa temuan terbaru yang dilakukan di University of Athens seperti yang dilansir dari Healthday, peneliti menemukan manfaat getah belukar dalam meredakan gangguan pencernaan dan krim chicory untuk meredakan radang sendi. Sementara kentang mengandung antiperadangan dan seledri bisa meningkatkan libido pria.

Berikut beberapa nama tanaman yang diyakini bisa mengobati berbagai penyakit;

Getah belukar

Getah dari sejenis belukar yang selalu hijau terbukti efektif mengatasi gangguan pencernaan. Getah (gum) dari tanaman pistacia lentiscus di Yunani diyakini mengandung asam alami yang bisa melawan helicobacter pylori, bakteri yang bisa menginfeksi lapisan lambung. (lebih…)

Read Full Post »

(istimewa)

INILAH.COM, Jakarta – Anggapan bahwa teh hijau satu-satunya tanaman yang sangat efektif menangkal radikal bebas di udara sekitar adalah salah. Ternyata cukup banyak tumbuhan lain kaya senyawa antioksidan dengan harga jauh lebih murah, namun juga mampu menangkal radikal bebas.

Seperti diungkapkan oleh Ir Henny Windarti, MSi, juru bicara Institut Pertanian Bogor (IPB), dalam pemaparan hasil penelitian, di kampus IPB Bogor, belum lama ini.

Menurut dia, empat peneliti IPB berhasil menemukan senyawa antioksidan alami pada sekurangnya 11 macam sayuran yang biasa dikonsumsi dalam bentuk lalapan dalam masyarakat Sunda, Jawa Barat.

“Jadi, kalau kita makan ikan atau ayam bakar disediakan lalapan daun kemangi, poh-pohan atau kenikir harus dimakan. Sebab, tidak saja rasanya yang enak, tetapi juga makan dedaunan itu baik untuk kesehatan karena kaya akan antioksidan alami,” ucapnya.

Henny Windarti yang didampingi keempat peneliti, yaitu Dr Nuri Andarwulan, Ratna Batari, Diny Agustini Sandrasari, dan Prof Hanny Wijaya, menyebutkan, kesebelas jenis sayuran itu ialah kenikir (Cosmos caudatus), beluntas (Pluchea indica), mangkokan (Nothopanax scutellarium), kecombrang (Nicolaia speciosa Horan), kemangi (Ocimum sanctum), katuk (Sauropus androgynus), kedondong Cina (Polyscias pinnata), daun antanan (Centella asiatica), poh-pohan (Pilea trinervia), daun ginseng (Talinum paniculatum), dan krokot (Portulaca oleracea).

Nuri Andarwulan, peneliti di Pusat Pengembangan Ilmu dan Teknologi Pertanian dan Pangan Asia Tenggara (SEAFAST) IPB, menjelaskan, senyawa antioksidan alami itu berupa senyawa fenolik (tokoferol, flavonoid, asam fenolat), senyawa nitrogen (alkaloid, turunan klorofil, asam amino, dan amina), atau karotenoid seperti asam askorbat.

Dari hasil penelitian yang pernah dipaparkan dalam seminar bertema Natural Antioxidants: Chemistry, Biochemistry and Technology itu diketahui nilai total flavonoid dari sayur lalapan itu sangat bervariasi. (lebih…)

Read Full Post »

Kalau biasanya Anda mengonsumsi terung berwarna hijau atau ungu, kini Anda bisa mencicipi terung putih yang lebih enak.

Terung terbilang sayuran yang digemari berbagai kalangan. Tanaman terung dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Saat ini di Indonesia banyak beredar varietas terung hibrida. Varietas hibrida menawarkan berbagai keunggulan, yaitu produksi tinggi, daya tahan terhadap hama penyakit, tekstur buah renyah dan empuk, serta rasa enak.

Jenis terung yang umum diperjualbelikan adalah terung gelatik, terung kopek, terung medan, terung bogor, dan terung jepang. Sedangkan terung putih, si pendatang baru, bentuknya mirip terung jepang, tetapi ukurannya sedikit lebih besar dan warnanya putih bersih.

Terung putih hibrida yang dirilis belum setahun lalu itu kini sudah dibudidayakan secara komersial oleh beberapa petani di Pontianak, Kalbar. Demikian diungkap Afrizal Gindow, Direktur Pemasaran PT East West Seed Indonesia (EWSI), produsen benih sayuran di Purwakarta, Jabar.  Ia menambahkan, pasar terung putih di daerah tersebut cukup besar terutama untuk konsumsi suku Tionghoa. Alhasil, “Permintaan benih terung putih Kania F1 produksi EWSI cukup tinggi. Potensi hasilnya mencapai rata-rata 2—3 kg per tanaman,” ucap Afrizal. (lebih…)

Read Full Post »

Kalangan petani sayur dataran tinggi belum mampu memanfaatkan peluang budi daya secara optimal akibat kurangnya dukungan teknologi produksi dan penguasaan informasi pasar captive.
Kalangan petani sayur dataran tinggi belum mampu memanfaatkan peluang budi daya secara optimal akibat kurangnya dukungan teknologi produksi dan penguasaan informasi pasar captive.

Ketua Umum Koperasi Mitra Tani (KMT) Benny A. Kusbini mengatakan potensi lahan di sentra-sentra produksi sayuran dataran tinggi yang sudah dikembangkan rata-rata tidak mencapai separuh dari keseluruhan luas lahan yang bisa dimanfaatkan.

“Sebagai contoh, berdasarkan data Dinas Kab. Cianjur, potensi lahan yang sudah mulai dikembangkan ternyata baru mencapai 44%,” ujarnya kepada Bisnis usai acara Menjalin Kemitraan Dengan Petani Setempat di Cipanas, Bogor, akhir pekan lalu.

Padahal, kata Benny, permintaan aneka komoditas sayuran seperti tomat, pakcoi, seledri, chesim, brokoli, kailand, wortel, wanchi, kentang, lobak hingga daun bawang cukup besar.

Dia mengatakan permintaan tidak hanya dari pasar-pasar induk tradisional, tapi juga pasar nontradisional seperti supermarket, catering hotel, hingga kapal penumpang. “Kelompok pasar yang kedua inilah yang belum tergarap secara baik.”

Selain itu, lanjut dia, ada kelompok pasar ke tiga yang sangat berpeluang untuk mendongkrak pendapatan petani di Jawa yakni pasar regional maupun luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.

Benny mengungkapkan kemampuan KMT yang dipimpinnya sejauh ini baru memanfaatkan kapasitas pemasaran bermacam sayuran dari sentra produksi Jawa Barat sekitar 15 ton per hari.
(lebih…)

Read Full Post »

Logam berat dapat terakumulasi dalam jumlah yang cukup besar pada tanaman seperti padi, rumput, beberapa jenis leguminosa untuk pakan ternak, dan sayuran.

Manusia bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang tercemar, tetapi juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat.

Sumbernya sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Usaha-usaha untuk menanggulangi pencemaran logam berat di Indonesia sampai saat ini belum banyak dilakukan. Hal ini terutama karena sebagian besar industri di Indonesia belum mempunyai sarana pengolahan limbah yang memadai.

Usaha yang dapat kita lakukan untuk menghindari bahaya logam berat, antara lain dengan menghindari sumber bahan pangan yang memiliki risiko mengandung logam berat, mencuci dan mengolah bahan pangan yang akan dikonsumsi dengan baik dan benar.

Selain itu, kita juga perlu memperhatikan dan peduli terhadap lingkungan agar pencemaran tidak semakin bertambah jumlahnya. Peningkatan pengetahuan mengenai logam berat juga dapat bermanfaat dan membuat kita lebih waspada terhadap pencemaran logam berat.

Logam berat di dalam bahan pangan ternyata tidak hanya terdapat secara alami, namun juga dapat merupakan hasil migrasi dari bahan pengemasnya. Oleh karena itu, pengemasan bahan pangan harus dilakukan secara hati-hati.

Pengemasan makanan dengan menggunakan kertas koran bekas tentu tidak tepat karena memungkinkan terjadinya migrasi logam berat (terutama Pb) dari tinta pada koran ke makanan. Pengemasan makanan dengan bahan yang memiliki aroma kuat, seperti PVC (Poly Vinyl Chloride) dan styrofoam, memungkinkan terjadinya migrasi arsen ke makanan.

Logam berat dapat terakumulasi dalam jumlah yang cukup besar pada tanaman seperti padi, rumput, beberapa jenis leguminosa untuk pakan ternak, dan sayuran.

Logam berat seperti Pb, Cd, Cu, dan Zn sering terakumulasi pada komoditi tanaman. Kandungan merkuri pada beras yang dipanen dari sawah dengan irigasi air limbah penambangan emas tradisional di Nunggul dan Kalongliud sekitar Pongkor, Bogor, Jawa Barat, masing-masing mencapai 0,45 dan 0,25 ppm (Sutono, 2002).

Sumber bahan pangan lain yang dilaporkan tinggi kadar timbalnya adalah makanan kaleng (50-100 mkg/kg), jeroan terutama hati dan ginjal ternak (150 mkg/kg), ikan (170 mkg/kg). Kelompok yang paling tinggi adalah kerang-kerangan (molusca) dan udang-udangan (crustacea), yaitu rata-rata lebih tinggi dari 250 mkg/kg (Winarno dan Rahayu, 1994).

Jenis bahan pangan lain yang mengandung kontaminan timbal cukup tinggi adalah sayuran yang ditanam di tepi jalan raya. Kandungan rata-ratanya sebesar 28,78 ppm, jauh di atas batas aman yang diizinkan Direktorat Jendral Pengawas Obat dan Makanan, yaitu sebesar 2 ppm (Winarno, 1997).

Cemaran tembaga (Cu) terdapat pada sayuran dan buah-buahan yang disemprot dengan pestisida secara berlebihan. Penyemprotan pestisida banyak dilakukan untuk membasmi siput dan cacing pada tanaman sayur dan buah.

Arsen terkandung dalam ikan dan makanan laut lainnya, seperti udang, cumi-cumi, dan kerang. Kandungan arsen dalam makanan laut mencapai angka lebih dari 4,5 mikrogram arsen/g berat basah.

Arsen juga terdapat dalam daging dan sayur-sayuran, namun jumlahnya amat kecil.

situshijau.co.id, 06 Februari 2005

Read Full Post »

Meski sering dianggap sepele, tanaman satu ini ternyata punya segudang menfaat. Selain memperindah halaman, kandungan gizinya pun tak kalah hebat.

Meski sering dianggap sepele, tanaman satu ini ternyata punya segudang menfaat. Selain memperindah halaman, kandungan gizinya pun tak kalah hebat.

Tanaman kecipir termasuk tanaman yang gampang ditanam. Tak heran jika hampir seluruh bumi Nusantara dapat ditanami kecipir. Oleh karena itu, tanaman satu ini memiliki beberapa nama daerah. Antara lain cipir (Jawa Tengah dan Jawa Timur), jaat (Sunda), kaceper (Madura), kalongkang (Bali), kacang blimbing (Padang), dan kacang embing (Palembang).

Ada dua jenis tanaman kecipir, yakni kecipir konsumsi (Psophocarpus teragonolobus), dan kecipir hutan (Psophocarpus polustris). Kecipir konsumsi mungkin tidak asing lagi. Sementara kecipir hutan memang tidak banyak dibudidayakan dan digunakan sebagai penutup tanah perkebunan. Anda bisa menjumpainya di perkebunan kelapa sawit dan karet.

Bunga kecipir ternyata cukup indah. Biasanya berwarna putih, ada pula yang berwarna biru atau lembayung. Bentuknya mirip kupu-kupu, dan mekar di pagi hari. Buahnya pun tak kalah menarik. Berbentuk polong persegi empat, setiap segi bersayap, dan bagian pinggirnya bergerigi. Oleh sebab itu, ia disebut pula sebagai “kacang bersayap” atau winged bean. Buah-buah kecipir bergelantungan, dengan panjang berkisar antara 15 – 40 cm. Ketika masih muda berwarna hijau, dan berubah menjadi cokelat sampai hitam pada waktu matang. Setiap polong memiliki sekitar 8 – 10 biji yang bentuknya kecil dan bundar. Biji muda berwarna kuning, dan berubah menjadi cokelat sampai kehitaman saat tua.

TAK SUKA AIR
Tanaman kecipir memiliki keunggulan dalam hal kandungan gizi. Biji kecipir misalnya, memiliki kandungan kalori dan protein nabati yang tinggi. Sementara kandungan lemak yang terendah terdapat pada polong muda. Daun-daun kecipir umumnya kaya vitamin, terutama vitamin A.

Yang lebih menarik, kecipir ternyata memiliki keunggulan lain dibanding daging sapi dan daging domba. Buktinya, kandungan kalori, protein, lemak dan karbohidrat kecipir jauh lebih tinggi ketimbang daging sapi dan domba.

Lalu bagaimana jika kecipir ditanam di pekarangan? Pertama, tanaman kecipir akan menambah keindahan pekarangan. Tampilannya yang menggeliat-merambat, dengan bunga-bunga yang menawan, sungguh merupakan keindahan tersendiri. Belum lagi jika sudah berbuah. Buahnya yang bergelantungan akan menambah keasrian halaman.
Selain itu, kecipir juga berguna bagi perbaikan gizi keluarga dan bisa digunakan untuk pengobatan alternatif. Misalnya, digunakan sebagai obat tetes mata dan telinga, penutup bisul, tambah nafsu makan, dan sebagainya.
(lebih…)

Read Full Post »

Selain sebagai starter dalam pembuatan kompos, MOL juga bisa menyuburkan sayuran, lho!

Selain sebagai starter dalam pembuatan kompos, MOL juga bisa menyuburkan sayuran, lho!

Selain tanaman hias dan bunga, sayuran pun cocok ditanam di pekarangan rumah. Apalagi bila disiram dengan MOL (Mikro Organisme Lokal), sayuran akan lebih cepat dipanen, tumbuh subur, dan lebih segar.
Menurut Sobirin Supardiyono, yang penting dilakukan agar tanaman menjadi subur adalah dengan ketekunan. Penyiraman yang tepat, akan menghasilkan tanaman yang tumbuh lebih baik.
Nah, dengan bantuan MOL, media tanam (tanah) atau benih (biji) yang jelek sekalipun, akan berubah menjadi baik. Berikut beberapa sayuran yang ditanam Sobirin, tumbuh subur saat disiram MOL:

LOBAK
Benih lobak, biasanya lobak putih (Chinese Radish Long), disemai ditempat persemaian. Ukuran benihnya berdiameter sekitar 3-5 mm, dan berwarna cokelat muda. Gunakan bak yang biasa digunakan untuk menyemai bunga, sebagai tempat persemaian benih lobak. Beri pelindung dari dedaunan agar benih tumbuh sempurna.
Kecambah mulai tumbuh di hari ke-7. Ketika berusia 15 sampai 20 hari, mulai tanam lobak muda ini satu per satu dengan jarak 20 cm di bak bunga. Jadi, dalam bak bunga ukuran 1 meter persegi, akan tertanami sebanyak 20 tanaman lobak muda.
Sirami tanaman setiap hari dan sirami pula dengan MOL encer setiap 3 hari sekali. Segera cabui rumput dan tanaman liar bila terlihat tumbuh di antara lobak-lobak muda. Lobak bisa dipanen setelah 50 hari sejak ditanam.
(lebih…)

Read Full Post »

Memanen Sayuran

Panen sayuran sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari untuk mengurangi susut bobot akibat transpirasi yang diakibatkan panas sinar matahari. Setelah pemanenan dilakukan ‘curing’, yaitu menyimpan sayuran di tempat teduh untuk beberapa saat agar kalor akibat panas matahari saat di lapang hilang.

Kriteria dan cara panen beberapa jenis sayuran :

Kubis
Head / krop yang terbentuk telah mengeras dan padat. Panen dilakukan dengan cara memotong krop. Disisakan beberapa daun terluar untuk mencegah kerusakan pada bagian dalam daun untuk konsumsi.

Brokoli/Kubis Bunga
Head/bakal bunga yang terbentuk masih padat/rapat. Jika terlambat akan muncul bunga sehingga tidak layak untuk dikonsumsi lagi. Cara panen sama seperti kubis.

Buncis
Polong masih muda, jika terlalu tua akan berserat. Poolong dapat langsung dipetik denga tangan. (lebih…)

Read Full Post »

Khasiat Pare

Belum lama ini para ahli dikejutkan dengan temuan zat luar biasa yang mereka sebut sebagai ’bitter melon’, yakni senyawa anti HIV-AIDS.

Sayur yang rasanya pahit namun banyak yang suka, apalagi jika dilahap dengan bumbu siomay, ternyata menyehatkan lho. Si pare alias pria ( Momordica charantia ) kaya mineral nabati kalsium dan fosfor, juga karotenoid.

Belum lama ini para ahli dikejutkan dengan temuan zat luar biasa yang mereka sebut sebagai ’bitter melon’, yakni senyawa anti HIV-AIDS. Zat ini dinamai alpha-momorchorin, beta-momorchorin dan MAP30 (momordica antiviral protein 30). Zat berkhasiat ini banyak terdapat pada biji pare tua.

Kapsul berisi bubuk biji pare sudah lazim dipasarkan di AS, dan senyawa tersebut diakui menahan laju perkembangan virus HIV-AIDS. Berkat terapi pare, para pengidap HIV-AIDS di Thailand dan AS secara klinis tampak lebih sehat dan berat badannya meningkat. Tak berlebihan kiranya jika para ahli optimis dalam 10 tahun ke depan bakal ditemukan obat untuk memerangi HIV-AIDS

Selain ampuh menghambat perkembangan virus HIV-AIDS, pare juga dikenal menjadi idola bagi pengidap diabetes karena dipercaya mengendalikan kadar gula darah. Dalam pare ditemukan zat menyerupai sulfonilurea, bahan aktif obat diabetes yang sudah lama dikenal dan banyak diresepkan dokter. Senyawa ini bertugas merangsang sel beta kelenjar pankreas memproduksi hormon insulin lebih banyak dan meningkatkan simpanan cadangan gula gula darah pada hati, sehingga gula yang beredar dalam darah dapat diantisipasi yang pada akhirnya kadar gula darah terkendali.

Meski multikhasiat, sebaiknya jangan konsumsi pare secara berlebihan, apalagi buat laki-laki, jika tak mau mengalami gangguan seksual. Konsumsi pare terus-menerus, baik dibikin jus, lalap atau disayur, dapat mematikan sperma, memicu impotensi, merusak buah zakar dan hormon pria, bahkan berpotensi merusak liver.

Bagi wanita hamil, sebaiknya batasi konsumsi pare. Pasalnya, percobaan pada tikus bunting menunjukkan pemberian jus pare menimbulkan keguguran. Nah. Sebaiknya memang konsultasikan dengan dokter sebelum Anda memutuskan konsumsi pare di luar batas normal.

situshijau.co.id, 19 Juni 2005

Read Full Post »

Jika kita sempat berkunjung ke Banten, jangan heran jika banyak sekali penjaja emping melinjo. Begitu merakyatnya produk olahan ini, sampai-sampai daerah ini terkenal sebagai penghasil emping melinjo dengan harga yang cukup merakyat.

Di balik ketenaran ini, Kabupaten Pandeglang adalah salah satu pemasok produk-produk olahan melinjo tersebut. Salah seorang pengrajin melinjo di kabupaten ini adalah Suhaebi yang berkesempatan menceritakan suka dukanya menjadi pengrajin melinjo.

Suhaebi Sukra, pelaku usaha melinjo yang sudah lima belas tahun menjalankan usahanya ini mengeluh, emping melinjo hasil produksi industri rumah tangga di Kabupaten Pandeglang, Banten, belum mampu diekspor. Pasalnya, jangankan untuk mendapatkan merek dagang, untuk mendapatkan ijin kesehatan dari Departemen Kesehatan saja susah, serta keterbatasan modal kadang menjadi kendala yang dihadapinya.

Suhaebi yang memiliki 50 orang pegawai ini mengaku masalah keterbatasan modal bukan saja dirasakannya, tetapi juga dirasakan hampir seluruh pengrajin emping melinjo di Labuan Pandeglang. Pemerintah Daerah Pandeglang sebenarnya telah meluncurkan berbagai program penguatan ekonomi lokal melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tetapi program itu belum memadai. (lebih…)

Read Full Post »

Older Posts »