Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘tanaman hias’ Category

Menanam sayuran organik cukup mudah dilakukan sendiri di rumah.
Kamis, 13 Januari 2011, 13:51 WIB

Pipiet Tri Noorastuti

Sayuran organik (corbis.com)

VIVAnews – Menanam sayuran organik di rumah merupakan satu pilihan cerdas. Keluarga sehat bisa mengonsumsi makanan organik setiap hari. Rumah pun hijau dan cantik.

Menanam sayuran organik cukup mudah dilakukan sendiri di rumah. Perawatannya tak jauh berbeda dengan tanaman hias atau bunga. Cukup rawat dengan pupuk alami seperti kompos. Hindari pupuk kimia atau pestisida.

Tak perlu pula pekarangan atau kebun luas untuk menanamnya. Sayuran organik bisa tumbuh di dalam pot. Dengan pilihan pot yang menarik dan unik, Anda bisa menempatkannya di sudut-sudut ruang sebagai hiasan.

Sayuran organik memang banyak dilirik seiring meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Tapi banyak dari mereka kemudian mengurungkan niat mengonsumsi makanan organik lantaran harganya mahal. Harga sayur organik bisa 75 persen lebih mahal dibanding sayur biasa. (lebih…)

Read Full Post »

Tanaman hias, dipuja bagaikan primadona.
(iPhA/Bayu Suta)

INILAH.COM, Jakarta ? Sebagian dari Anda tentu pernah merasakan terkena Gelombang Cinta. Menghanyutkan, bahkan bisa membutakan, dan acap tak tergantikan dengan uang. Tapi, Gelombang Cinta yang satu ini berbeda. Ia-lah sang primadona yang identik dengan uang!

Ya, Gelombang Cinta yang satu ini justru banyak dijajakan di tempat-tempat terbuka. Orang dengan gampang melihat-lihat dan menakar-nakarnya. Berminat, harga cocok, silakan angkut.

Tapi, jangan salah dan jangan berpikir yang bukan-bukan. Gelombang Cinta yang sedang jadi primadona ini bukanlah komoditas bagi para Om Senang. Ia tak berambut panjang, tak berkaki jenjang, tak sarat gincu dan wewangian.

Gelombang Cinta yang satu ini adalah sejenis tanaman hias. Anda yang suka bercocok tanam dan berkebun pasti mengenalnya. Dan, Anda pun pasti tahu tanaman ini masih menjadi primadona. Di setiap acara pameran dan bursa tanaman, ia termasuk yang diburu. Harganya bisa puluhan, bahkan ratusan juta rupiah.

Tengok saja aksi dan daya magnet Gelombang Cinta di ajang Trubus Agro Expo 2008, Sabtu (1/3) di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Dipamerkan bersama sederet tanaman top lain seperti Jemani Cobra, pakis bulu, kaktus, kamboja, dan lain-lain, Gelombang Cinta termasuk yang begitu menggoda perhatian.

Gelombang Cinta nan eksotis sungguh bisa menjadi sandaran hidup pelaku budidaya tanaman hias.

Simak pengalaman Budi (bukan nama sebenarnya), seorang pengusaha tanaman hias. Tiga bulan lalu, ia membeli 100 pohon Gelombang Cinta dengan harga Rp 11.000 per pohon. Selang beberapa hari, ia bisa menjual dengan harga Rp 300.000 per pohon. (lebih…)

Read Full Post »

Satu tanaman dalam pot kini ditransaksikan puluhan juta bahkan di atas satu miliar rupiah.Harganya semahal berlian. Rasanya mustahil tapi itulah yang terjadi pada bisnis tanaman akhir-akhir ini. Murni bisnis atau ulah mafia ?

Fenomena bisnis tanaman ini sedikit sulit dimengerti. Sebuah tanaman yang tampaknya biasa-biasa saja dijual dengan harga sangat mahal hingga miliaran rupiah. Namun tak lama kemudian harganya turun.

“Itu hanya permainan para pebisnis tanaman. Bisa dibilang mereka mafia. Semuanya dilakukan secara terencana dan jelas bisa mendatangkan uang berlimpah bagi sekelompok pedagang tanaman,” ujar Martono, warga Serpong Tangerang yang juga seorang kolektor tanaman hias, ketika ditemui di Tangerang, Sabtu (17/11). (lebih…)

Read Full Post »

Berita Baru dari Gurun

Anda pasti tahu kaktus. Tanaman berduri asal gurun pasir itu sudah kondang sejak era 70-an sebagai penghias teras rumah. Anda juga pasti tahu nilainya. Kisaran harga tanaman anggota keluarga Cactaceae itu Rp2.500-Rp10.000 per pot. Paling tinggi Rp2-juta, itu pun untuk tanaman yang sudah berumur lebih dari 20 tahun. Echinocactus grusonii alias barrel cactus alias golden ball cactus adalah contohnya.

Sekarang ada perkembangan menarik di dunia kaktus. Tanaman yang terkenal murah meriah itu ternyata kini muncul dengan sosok, corak, dan penampilan baru. Sebut saja Astrophytum myriostigma ‘onzuka’ guadricostatum, Astrophytum myriostigma ‘fukuryu’, dan Webbolnia pectinetera variegata. Onzuka istimewa karena pada areole-tempat tumbuh duri-membentuk huruf V putih. Biasanya V itu muncul di kelompok asterias. Sementara fukuryu, unik dengan tonjolan-tonjolan mirip kerak lava di permukaan kulit. Variegata pada pectinefera memunculkan paduan 3 warna sekaligus: hijau, kuning, dan merah muda.

Harganya pun bisa membuat orang terperangah. Ariocarpus ‘godzilla’ dijual seharga Rp12-juta dan pembelinya terpaksa memasuki daftar tunggu. Contoh lain Ariocarpus fissuratus ‘shiga kikko’ dijajakan dengan harga Rp7,8-juta; Ariocarpus furfuraceus dibanderol Rp7,8-juta. Kaktus asal gurun pasir itu bagi para pemain tanaman hias kini ibarat seteguk air di tengah keringnya bisnis tanaman hias.

Pembaca yang terhormat, harga hibrida-hibrida baru itu diprediksi bertahan lama. Penyebabnya dua: barang sedikit dan pertumbuhan kaktus terkenal lambat, tidak bisa diperbanyak secara massal dalam waktu singkat. Hibrida lama yang murah meriah pun permintaannya ajek dari tahun ke tahun. Dari Lembang, Jawa Barat – pusat kaktus Indonesia – setiap bulan keluar 150.000 pot, menyebar ke seluruh Indonesia.

Geliat bisnis kaktus sekarang memang tidak akan meroket seperti pengalaman booming di era 80-an. Namun, perjalanan lebih dari 20 tahun membuktikan, tanaman yang juga bisa dijadikan sumber makanan dan herbal itu layak dilirik menjadi pilihan bisnis. Permintaan tak pernah putus, tidak terpengaruh tren sesaat, dan harganya pun stabil.

petanibunga.com, 10 Mei 2009

Read Full Post »

Lidah Naga Super

Dulu, pernah muncul anthurium lidah naga dengan keunikan di ujung daun yang membentuk tekstur membelah mirip lidah reptil. Dengan struktur tubuh normal lebih dari 1 meter, membuat tampilannya semakin aduhai. Lalu, bagaimana jika tampilan anthurium lidah naga ini dibuat minisize? Apakah segarang pendahulunya?

Ukuran tampilan jenis anthurium ini memang relatif lebih kecil dibanding normalnya. Panjang per lembar daunnya kurang lebih 30-40 cm. Uniknya, ini merupakan ukuran maksimal tanaman. Secara keseluruhan tekstur tampilan, anthurium ini sama dengan satu jenisnya. Keunikan bentuk kerdilnya ini, sepertinya mampu menyihir minat setiap orang yang melihatnya. Bahkan, berpengaruh pada harganya yang mencapai Rp 1,2 juta per tanaman.
Kelainan jadi Tren
Siapa mengira, cacat atau kelainan pada tanaman seakan jadi tren setter di dunia tanaman hias saat ini. Padahal tujuan orang merawat tanamannya, agar bisa tampil sehat dan memiliki tampilan yang bagus. Tak ubahnya dengan saat ini, setiap orang berbondong-bondong memburu jenis tanaman yang mengalami kelainan fisik, baik yang disebabkan karena faktor genetik ataupun pengaruh lingkungan. Bahkan antusiasme penggemar tanaman hias ini seakan mengacuhkan harga yang dipatok.
“Ini soal rasa. Sama halnya dengan memahami seni rupa yang tak bisa diukur dengan materi. Kalau klik, kenapa tidak?” tandas Penggemar Anthurium di Semarang, Dodik.
Memang, kalau soal rasa tidak ada alasan untuk mengatakan salah atau benar. Sebab, sifatnya yang cenderung relatif. Perlu digaris bawahi di sini, bahwa untuk kelainan yang dialami pada tanaman sifatnya adalah natural atau alami. Artinya, kelainan atau cacat pada tanaman merupakan hasil dari proses alam – bukan buatan, sehingga karakter yang muncul pun akan terlihat alami, membuat harganya melambung tinggi.
Selain itu, tekstur yang dibuat oleh alam ini peluangnya sangatlah kecil. Tak semua tanaman akan mengalami fase ini. Terlebih, jika kelainan tampilan tanaman disebabkan oleh faktor genetik yang besar kemungkinan tak dapat diubah lagi. Namun kelainan untuk anthurium lidah naga kerdil satu ini, tak hanya disebabkan faktor genetik – dimana bisa membentuk tekstur belah di ujung daun. Tapi juga disebabkan oleh faktor lingkungan – sebagai penyebab kondisinya yang tumbuh kerdil.
Bentuk Kerdil
Proporsi tubuh yang kerdil ini akibat pengaruh lingkungan, terutama oleh faktor penyinaran. Sinar matahari yang berlebih, berpotensi untuk membuat tangkai daun anthurium lidah naga ini tetap tampil pendek, meski tak sesuai dengan usianya. Sebab, proses pertumbuhannya yang terhambat, dimana sel-sel yang ada pada tanaman tak bisa mengalir sempurna sesuai keadaan normal.
Idealnya, untuk jenis anthurium membutuhkan faktor lingkungan yang cukup teduh, dimana terdapat naungan untuk memperlancar siklus pertumbuhan dan pembentukan karakteristik daun. Itu sepertinya tidak diterapkan pada anthurium lidah naga minisize ini. Ia dibiarkan tumbuh dalam keadaan terbuka, dengan memanfaatkan sinar matahari langsung. Pantas saja, jika kondisi batang daunnya kecil, meski tanaman sudah berumur 1 tahun.
Kesimpulannya, untuk kelainan yang disebabkan oleh faktor lingkungan bisa dijadikan eksperimen untuk membentuk karakter tanaman. Namun itu bukan berarti perlakuan seperti ini tak membawa resiko. Sebab, kalau diterapkan secara asal dan tak sesuai dengan aturan, akan berdampak pada kerusakan daun. (lebih…)

Read Full Post »

TANAMAN HIAS KESEPIAN

PASOKAN BERLIMPAH, HARGA MULAI TERKOREKSI

Pamor tanaman hias anthurium mulai meluntur. Masa booming harga mulai berlalu. Bahkan, harga berbagai anthurium mulai merosot. Di kalangan pebisnis tanaman hias berembus kabar penurunan harga bila dirata-rata mencapai sekitar 40%.

Etje Anggoro, seorang pemain tanaman hias di Pondok Cabe yang sudah berkecimpung di tanaman anthurium sekitar 15 tahun, mencontohkan gelombang cinta sebagai anthurium yang mengalami penurunan harga. Saat ini harga bibit gelombang cinta yang memiliki daun sepanjang 7 cm – 8 cm sekitar Rp 25.000 saja. Padahal di masa booming, bibit gelombang cinta dengan spesifi kasi sama, harganya empat kali lipat dari harga sekarang.

Frankie Handoyo, pemilik stan Taman Anggrek Indonesia, mengakui penurunan harga. Ia menyebutkan, harga anthurium jenis hockery yang daunnya sekitar 5 cm – 10 cm tinggal sekitar Rp 75.000, padahal sebelumnya bisa mencapai Rp 150.000 per pot. Tren tanaman ini sudah mencapai titik balik, ungkap Frankie. Ia menambahkan gelombang pembelian anthurium kini terhenti. Penurunan harga terjadi karena melubernya pasokan barang, ujar Frankie. (lebih…)

Read Full Post »

Strategi membuat banyak website untuk memperbanyak pasar dilakukan oleh Teguh sejak tahun 2003. Awalnya ia membuat petanibunga.com. Selanjutnya tahun 2005, dibuat toekangboenga.com untuk penjualan adenium. Sementara untuk produk lainnya, seperti aglaonema, anthurium, dan philodendron dibuka – daoenbagoes.com. Sementara untuk pupuk dikembangkan web baru, yaitu tokopupuk.com.
 
Jangan Lupakan Domisili Nurserinya

Dunia maya memang mempesona. Tinggal “klik”, Anda sudah dapat berjuta informasi. Parahnya, kecanggihan teknologi internet ini juga banyak dimanfaatkan sebagai ladang bisnis, tak terkecuali bisnis tanaman hias on line. Namun Anda jangan terkecoh, karena banyak penipuan di bisnis ini.

Bisnis tanaman hias di Tanah Air memang sedang booming. Banyak nurseri bermunculan, mulai dari pedesaan hingga perkotaan. Ditambah, berbagai even tanaman hias marak digelar di berbagai daerah, membuat masyarakat akhirnya ‘terkontaminasi’ dengan hobi tanaman hias.

Bahkan kecanggihan teknologi pun dimanfaatkan oleh beberapa pelaku bisnis tanaman hias untuk menawarkan barang dagangannya secara on line. Dengan janji bla, bla, dan bla, akhirnya bisnis ini pun mencuat ke permukaan menyaingi bisnis nurseri. Bila diamati di beberapa website bisnis tanaman hias on line, koleksi tanaman hias yang ditawarkan pun bervariasi. Ada anthurium seharga ratusan ribu rupiah hingga ratusan juta rupiah, mulai bibitan, anakan hingga indukan. Ada adenium, sansevieria, euphorbia, anggrek, bonsai, pachypodium, stroberi, durian, dan masih banyak lagi.

Pebisnis on line balekembang.blogspot.com, Gusniar alias Bebenbegaul, mengatakan bisnis on line banyak untungnya. Salah satunya adalah bisnis on line tak perlu sewa tempat untuk membangun nurseri, untuk pembayaran websitenya hanya mengeluarkan sekitar Rp 1 juta setiap bulannya, dan tak perlu tempat luas untuk menata tanaman hias.

Beben mengaku, sudah tiga tahun lalu menekuni bisnis ini. Selama ini, konsumen yang sering ia tangani kebanyakan datang dari Banjarmasin, Lombok, Aceh, Palembang, Bekasi, dan Bandung.

“Kami melayani pemesanan secara grosir dan eceran. Hanya kesulitan kami adalah ketika ada konsumen yang komplain, karena pengiriman barang terlambat datang ke kotanya,” ujar Beben. “Pengiriman kan lewat jasa kurir atau distribusi. Jadi, kita tak tahu kendala yang janjinya on time, tapi ternyata molor dari hari yang ditentukan. Klaim dari konsumen masalah keterlambatan di luar jangkauan kita, karena menyangkut kondisi tanaman di tempat konsumen,” lanjutnya.

Komplain itu menurutnya wajar, karena biaya pengiriman barang ditanggung pembeli. Apabila ada konsumen yang memesan barangnya hanya satu jenis, ia pun tetap melayani, selama harga yang ditawarkan disetujui pembeli. Namun pembeli sebelumnya diberi pengertian bila sampai di lokasi barangnya ada kerusakan, itu karena biasanya ada spek khusus, namanya kirim jauh, barang darinya bagus, tapi kalau di kargonya dibanting-banting, maka pembeli tak boleh komplain. Jadi, tentunya konsumen sudah tahu resikonya.

“Bila dihitung-hitung, bisnis on line dengan nurseri keuntungannya hampir sama. On line kan hanya mempermudah sarana komunikasi dengan konsumen atau calon konsumen,” kata Beben.

Hindari Penipuan

Fenomena maraknya bisnis ini, membuat beberapa orang berpikir jahat, dengan membuat website palsu untuk menipu konsumen. Beben punya trik khusus untuk mengantisipasi hal ini, yaitu cek keberadaan nurserinya, agar kita tahu seperti apa kondisi nurseri dan produk tanamannya.

Sementara Teguh dari petanibunga.com mengatakan, konsumen sebaiknya jangan mudah terpesona dengan kehebatan atau kecanggihan websitenya. Itu bisa mengecoh. Lokasi penjual juga tak kalah penting. Jangan hanya karena harga barang yang ditawarkan murah atau penjualnya ramah, Anda melupakan domisilinya.

Website bagus, tak identik dengan bisa dipercaya. Siapa pun bisa membuat website bagus. Paling membuat aman, jika si penjual tanaman ada di internet itu atau dia punya situs sendiri, seperti http://www, bla, bla.com. Bukan menggunakan situs gratisan, seperti geocities. Sebab, bukan tak mungkin dia tiba-tiba bisa kabur meninggalkan situsnya atau kalaupun tidak, situs itu sendiri bisa saja tiba-tiba hilang (meninggalkan pemiliknya beserta kita), karena diblokir.

Nama, alamat, dan nomer telepon si penjual harus jelas. Nomor ponsel saja masih bisa mengecoh, apalagi jika dia menggunakan ponsel pra bayar. Bayangkan bila baik disengaja maupun tidak, dia tak bisa lagi dihubungi hanya karena katanya dia telah mengganti nomor ponselnya. Paling ideal, dia mencatumkan nomer telepon rumah, kantor atau paling sedikit nomer fax yang tak mudah digonta-ganti nomernya.

Dia harus mudah dihubungi. Sedikitnya dia memiliki beberapa nomer telepon yang bisa dihubungi atau ada alamat email. Syukur-syukur dia juga punya alamat Yahoo Messenger (YM) yang selalu on line. Jika ragu, Anda bisa menelepon atau berkirim SMS dulu. Dari itu, sedikitnya Anda bisa tahu sikap salesmanship dan kadar profesionalitasnya sebelum Anda menyimpulkan dia bisa dipercaya.

Tak kalah penting, si penjual harus memiliki kebun, nurseri, showroom/shop atau sedikitnya punya komoditi yang ditawarkan. Adalah buang waktu saja bila kita berurusan dengan makelar atau calo-calo tanaman. Mereka umumnya petualang. Bagaimana cara mengetahuinya? Anda bisa menyuruh rekan atau kenalan Anda di kota si penjual untuk menyelidikinya.

Lokasi penjual tak kalah penting. Jangan hanya karena harga barang yang ditawarkan murah atau penjualnya ramah, Anda melupakan domisilinya. Kalau si penjual tinggal di pelosok yang jauh dari bandara atau dari pusat keberadaan jasa ekspedisi, bisa dipastikan, tanaman yang bakal Anda terima akan runyam. Jelas tanaman dapat diramalkan akan lama di perjalanan, karena tanaman harus singgah beberapa kali transit. [ary] (lebih…)

Read Full Post »

Seiring tren tanaman hias yang kian meningkat, begonia pun naik kasta. Sempat tak direspon karena keberadaanya yang tersebar di segala tempat umum sampai hutan, kini Begonia kian merias diri. Seiring penggunaan media tanam yang lebih esklusif, yaitu di dalam pot, Begonia pun mulai dilirik orang. Maka jangan heran, selain kian banyak menghias ruang di setiap rumah, beberapa tahun lagi tanaman ini siap diperlombakan. Tak percaya, tunggu saja…
 
Namanya Begonia. Sekilas, beberapa jenis tanaman ini berbentuk agak oval dengan serat yang tegas. Jika melihatnya, kita jadi teringat oleh sosok lidah. Namun bulu daunnya menyerupai permadani yang halus dan tebal laiknya sutera. Maka tak jarang, beberapa penggemar tanaman hias menyebutnya tanaman lidah yang halusnya-sehalus permadani berbahan sutera.

Jika tanaman anthurium dan aglaonema masih berharga tinggi, tak ada salahnya jika Anda mencoba tanaman yang satu ini. Bentuknya imut, namun tetap berkarakter, baik di warna maupun di struktur daunnya yang banyak ditumbuhi rambut halus. Daunnya agak oval, dengan ruas jari-jari yang tegas, dan corak warna yang khas, warna dasarnya di atas dan sebagian lagi merah (di bawah).

Selain berambut, beberapa jenis Begonia yang lain juga terbentuk dengan permukaan daun yang berlilin dan lembut, ada juga yang kasar dan penuh kerutan. Hampir semua Begonia daunnya menghasilkan rizoma yang menjalar ataupun berada di dalam tanah.

Pertumbuhan tanaman ini biasanya menyemak maupun menjalar, ada juga yang tumbuh vertikal. Begonia daun tidak menyukai air yang berlebihan dan sinar matahari langsung. Mereka membutuhkan kondisi yang hangat. Begonia kelompok ini hanya mampu bertahan selama 1-2 tahun. Namun tanaman ini sangat mudah dan cepat diperbanyak.

Begonia merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan-hutan basah atau kadang ditanam sebagai tanaman hias. Begonia bisa tumbuh dengan baik di tempat-tempat lembab, tanah berhumus, dan di tempat yang sedikit ternaungi, mulai dari ketinggian 900 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Biasanya Begonia akan berbunga pada bulan Juni sampai bulan September. Waktu panen yang tepat adalah bulan September hingga bulan November.

Seiring tren tanaman hias yang kian meningkat, begonia pun naik kasta. Sempat tak direspon karena keberadaanya yang tersebar di segala tempat umum sampai hutan, kini Begonia kian merias diri. Seiring penggunaan media tanam yang lebih esklusif, yaitu di dalam pot, Begonia pun mulai dilirik orang. Maka jangan heran, selain kian banyak menghias ruang di setiap rumah, beberapa tahun lagi tanaman ini siap diperlombakan. Tak percaya, tunggu saja…

Perawatan Mudah & Beraneka Warna

Dalam hal perawatan, tanaman ini hanya memerlukan panas dan air yang cukup. Namun jika ingin tanaman Begonia Anda tumbuh maksimal, tak ada salahnya diberi perawatan khusus tak ubahnya tanaman sekaliber anthurium yang harganya mencapai ratusan juta rupiah, bahkan hingga milyaran rupiah.

Pada dasarnya, tanaman yang bibitannya berasal dari kota Malang ini berhabitat asli di alam liar dan hutan belantara. Untuk itu, dalam hal perawatan, tanaman ini sudah biasa bila tidak mendapatkan perhatikan. Bahkan beberapa orang berani mengatakan, bahwa tak dirawat pun tanaman ini bisa tumbuh indah bak permadani. (lebih…)

Read Full Post »

Palembang Pasar Anggrek

Warga Palembang semakin banyak yang menyukai hobi menanam dan merawat anggrek. Tren tersebut menyebabkan pasar tanaman anggrek di Palembang yang merupakan salah satu kekayaan flora dari Indonesia meningkat dibandingkan dengan kota besar lain di Indonesia.

Menurut Ketua Harian DPC Perhimpunan Anggrek Indonesia (API) Kota Palembang, Sulastri, Jumat (9/5) di sela persiapan pameran anggrek di Kambang Iwak, jumlah penggemar tanaman anggrek di Palembang saat ini sedang memuncak.

Kondisi tersebut menyebabkan Palembang menjadi target pasar untuk tanaman anggrek dari luar Palembang.

”Bisnis anggrek di Jawa mulai jenuh karena semakin banyak orang yang berbisnis anggrek. Budidaya anggrek dalam pot di Palembang belum ada, budidaya baru dalam skala rumah tangga atau budidaya anggrek potong di tanah. Untuk budidaya dan perdagangan anggrek, kami masih kalah dibandingkan Lampung,” ujarnya.

Sulastri mengungkapkan, penggemar anggrek di Palembang terdiri dari penghobi tanaman hias, pengusaha budidaya anggrek, dan para pedagang tanaman hias yang jumlahnya bisa mencapai ratusan. Saat ini, DPC API Kota Palembang sedang mendata jumlah anggotanya. (lebih…)

Read Full Post »

Inilah keluarga tanaman hias yang diyakini sudah ada sejak 30-juta tahun lalu. Ratusan tahun silam mereka dimanfaatkan sebagai sumber makanan, serat, dan acara seremonial. Kini mereka-neoregelia, nidularium, vriesea, guzmania, dan cryptanthus- menjadi tanaman hias terpopuler sejagad. Bentuknya mirip satu sama lain dan sering disebut dengan satu nama: bromel.

Lima tanaman hias nan cantik dari keluarga nanas-nanasan itu memang mirip. ‘Sulit membedakannya, pertumbuhan daun mirip nanas. Namun, sosoknya cantik karena daun berwarna,’ kata Lanny Lingga, praktikus tanaman hias di Cipanas, Bogor. Ciri khas neoregelia ialah tangki air yang terletak di tengah-tengah tanaman. Tepatnya, di celah di antara 2 daun terakhir yang tumbuh.

Tangki air itu berfungsi sebagai pemasok air dan hara bagi neoregelia. Itu karena tangki air berhubungan langsung dengan batang. ‘Karena itu serapan hara dari tanah atau media kecil sekali. Neoregelia baru menyerap hara dari bawah bila tangki air minim hara,’ kata Lanny. Pada anggota keluarga bromelia yang lain-kecuali vriesea-tak ada tangki air. Yang ditemukan ialah air yang terperangkap pada celah-celah daun yang longgar.

Pada neoregelia susunan antardaun sempit dan rapat sehingga air yang terperangkap sedikit. Ciri lain dari neoregelia ialah bunga muncul di tengah. Karena tangkai bunga pendek, maka posisi bunga seperti terendam tangki air. Neoregelia juga memunculkan anakan dari samping, bukan dari ketiak daun atau berupa stolon.
Nidularium

Nidularium kerap disebut saudara kembar neoregelia. ‘Kita sering sebut mereka bromel saja,’ kata Anshori, pemilik nurseri Zikita, di Jakarta Selatan. Saking dekatnya kekerabatan keduanya, neoregelia dan nidularium dapat saling menyerbuki. Turunan dari neoregelia dan nidularium disebut niduregelia. (lebih…)

Read Full Post »

Bonsai Mame

Imutnya Bonsai Ukuran Mini
Bonsai memang jadi satu minatur dari pohon besar. Namun ada juga bonsai yang mempunyai ukuran mini atau yang sering disebut mame. Cukup mengherankan, terutama di kalangan awam, tapi bentuknya yang kecil, membuatnya jadi imut dan lucu untuk dimiliki.

Dalam kontes, ukuran tanaman jadi perbedaan kelas penilaian untuk membedakan yang besar dan kecil. Ada empat kategori yang diambil, yaitu extra large dengan ukuran tinggi 101-150 cm, large 61-100 cm, medium 1-60cm, small 16-30 cm, dan kelas mame 0-15 cm.

Dilihat dari penghobi, hampir semua kelas mempunyai banyak peminat, karena masing-masing pebonsai punya karakter berbeda, sehingga kesenangan dan kreatifitas yang dihasilkan tentu tak sama. Begitu juga dengan ukuran hasil jadi yang akan ditampilkan.
Penghobi bonsai pemula, biasanya memang ingin cepat menikmati keindahan bonsai. Alternatif paling mudah, yaitu membuat bonsai dengan ukuran mini/mame. Waktunya relatif lebih cepat, dimana hasil jadi bisa terlihat antara 1-2 tahun. Bonsai mungil itu akan jauh lebih menarik bila dipadukan pada pot artistik.
Untuk membuat bonsai mame harus diperhatikan 4 faktor dasar, yaitu lingkungan yang diinginkan, pemilihan gaya, memilih bakalan, dan pembentukan. Memang dilihat dari bentuknya, bonsai mame mempunyai keunikan lebih. Sebab dengan ukuran kecil, tapi sudah memperlihatkan karakter bonsai. Salah satunya ketuaan batang, dimensi, dan arah gerak batang serta cabangnya. Hampir semua jenis tanaman bisa diolah jadi bonsai kelas mame.
Secara struktur, tanaman kecil memang menawarkan satu bentuk yang lucu dan menggemaskan. Lihat saja dari ukuran yang tak lebih besar dari satu buah helm. Cabang yang keluar juga punya karakter kuat, seperti ukuran besar. Sebab, meski berukuran kecil arah gerak batang cabang dan ranting serta struktur tanaman sudah lengkap.
Memang, sebagai bonsai berapapun ukurannya harus tetap memperhatikan kaidah dasar tanaman ini, termasuk kelengkapan struktur dan gerakan yang dimiliki. Di situ, memang akan terjadi perbedaan ukuran yang jauh bila disandingkan ukuran extra large. Itu terlihat bahwa mame seperti jadi anak yang baru lahir.
Meski mempunyai ukuran kecil, tapi jangan harap harga yang ditawarkan juga kecil, bahkan cenderung lebih mahal. Sebab, untuk perlakuan dan perawatannya sama dengan bonsai dewasa, sehingga harga jual juga menyesuaikan.
“Bonsai mame yang sudah jadi paling tidak bisa lebih dari Rp 1 juta,” tandas Mulyono, Sekretaris Perkumpulan Pecinta Bonsai Indonesia (PPBI) Pamekasan Madura.
Meski berukuran kecil, tetap saja sebagai satu karya seni yang harus mendapatkan apresiasi. Dengan ukurannya yang kecil, maka perlakuannya akan semakin rumit, terutama saat wiring (pengkawatan). Apalagi yang dihasilkan oleh tangan maestro bonsai, harga jual jelas lebih fantastis.
Dari Hasil Stek
Dari sejarahnya, memang bonsai mame bisa dibuat dari bibitan maupun bakalan. Namun saat ini, hampir sebagian besar jenis mame merupakan produk stek dari bonsai yang berukuran lebih besar, bukan dari bibit. Selain lebih mudah, cangkok sudah mempunyai gerakan dasar dari indukan.
Langkah ini banyak dilakukan oleh penghobi bonsai yang mempunyai banyak koleksi dan terus melakukan kreasi. Di situ, dalam melakukan perombakan bonsai pasti ada 1-2 cabang atau ranting yang harus dipotong untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
“Daripada dibuang, mending dicangkok jadi mame,” imbuh Soelistyo Sidhi, Penghobi Bonsai di Sidoarjo Jawa Timur (Jatim).
Di lokasi kebunnya, koleksi mame cukup banyak dan hampir seluruhnya dari hasil cangkok. Tapi meski dari cangkokan, mame tetap membutuhkan bentuk baru yang disesuaikan dengan pot dan alur batang dan cabang yang dimiliki, sehingga tetap harus ada proses pengkawatan dan tentunya pemotongan daun maupun bagian tanaman lainnya.
Caranya tidak sulit dan tidak lama, tinggal melihat bagian mana yang hendak dipotong. Setelah mendapatkan posisi yang tepat, tinggal menumbuhkan akar dengan membungkus media tanam. Setelah muncul akar, tinggal dipotong dan dimasukkan dalam pot yang mempunyai ukuran seimbang.
“Memang mudah, tapi hasilnya belum tentu bagus,” tandas Soelistyo.
Karena potongan yang diambil bisa disebut sebagai limbah dari bonsai ukuran besar yang tak diinginkan, jadi bentuknya bisa beragam. Di situ, perlakuan yang dilakukan juga berbeda. Seperti halnya membentuk bonsai baru, maka hasil stek dianggap sebagai bakalan yang bisa baik dan bisa juga jelek. (lebih…)

Read Full Post »

Tanaman hias daun (foliage plant) mempunyai nilai keindahan tersendiri.  Sebagai tanaman hias yang lebih mengutamakan keindahan bentuk, warna (polos/campur/variegata), tekstur dan urat/tulang daun, peranan nutrisi terpilih dapat membantu penampilan daun.

Tanaman hias daun banyak ragamnya, contohnya Anthurium, Aglaonema, Philodendron, Spatyphillum, dan sebagainya.  Untuk menjaga tanaman ini tumbuh dan berkembang dengan baik dan menarik, tentunya terkait dengan pemilihan nutrisi yang dipergunakan. 

Secara umum tanaman hias daun memerlukan unsur N (Nitrogen) untuk mendukung pertumbuhan daun dan perlu diperhatikan N dapat diperoleh dari Urea (CO(NH2)2), Amonium (NH4) dan Nitrat (NO3).  Terlalu banyak pemberian N dalam bentuk Urea dan Amonium dapat membuat batang dan daun tanaman menjadi lebih besar, namun batang dan tangkai daun melemah, selain itu mudah terserang hama atau penyakit serta mudah rebah dan tidak mudah tahan terhadap tekanan lingkungan (kekeringan).  Sehingga dengan demikian perlu adanya perimbangan pemberian N dalam bentuk NO3, dengan demikian dapat membuat batang dan tangkai daun lebih vigor (kuat). 

Selanjutnya ada beberapa nutrisi lain yang mendukung penampilan tanaman hias daun, yaitu unsur K (Kalium/Potasium) yang dapat menjaga tekanan turgor sel dan tekanan osmotik sel dan sebagainya, Ca (Calcium) merupakan komponen pembentuk dinding sel dan regulator pada translokasi karbohidrat, Mg (Magnesium) merupakan bagian esensial molekul klorofil, kofaktor beberapa enzim dan membantu pembentukan gula, Fe (Ferrum) adalah nutrisi utama sintesis klorofil, transport electron, S (Sulfur) merupakan unsur pembentuk asam amino Sistein, Sistin dan Methionin yang merupakan asam amino esensial pembentuk protein, Cu (Cuprum) berperanan di dalam beberapa enzim dan terlibat di dalam pembentukan dinding sel dan B (Boron) mempunyai peranan dalam transport gula, sintesis dinding sel, metabolisme karbohidrat, pembentukan asam amino dan sintesis protein.

Peranan nutrisi khusus untuk tanaman hias daun dapat disarikan sebagai berikut:

  1. K – KNO3 (Kalinitra) dan K2HPO4/KH2PO4 (Kaliphos)  = meningkatkan warna
  2. Mg dan S – MgSO4 = warna kontras
  3. Ca – Ca(NO3)2 (Calcium Nitrat) – vigor daun
  4. B – H3BO3 (Asam Borat/Growmore Soluble Micro Mix) – pertumbuhan tunas baru
  5. Cu – CuSO4 – warna kontras

godongijo.com, 01 Oktober 2007

Read Full Post »

Perawatan tanaman Plumeria secara umum tidak sulit, tips perawatan tanaman hias ini sebagai berikut:

A.  Penyiraman

  • Musim kemarau 1 – 2 hari sekali
  • Musim hujan 3 – 4 hari sekali
  • Sebaiknya penyiraman dilakukan pada waktu pagi hari (06.00 – 09.00)

B.  Pemupukan

  • Pupuk Aplikasi Siram Utama (PASU): Grow More/Hyponex 20-20-20, Rapid Gro 30-10-10, dengan konsentrasi dan waktu pemberian: 0,75 – 1 g/L diberikan 1x seminggu atau diberikan 2x seminggu bergantian dengan pemberian Growmore 6-30-30/Hyponex 10-40-15, Rapid Gro 15-30-15, dengan konsentrasi 0,75 – 1 g/L.
  • Pupuk Slow Release (Lambat Urai): Dekastar/Osmocote ½ – 1 sendok teh per pot diameter 15 cm dengan pemberian ulang per 3 bulan sekali.
  • Apabila media tanam masih basah, pemberian pupuk dapat dilakukan melalui penyemprotan ke daun (utama bagian daun bawah) dengan konsentrasi setengah dari yang disarankan.

C.  Pencahayaan

Langsung (direct light).

D.  Suhu dan Kelembaban

      Suhu yang diperlukan 25 – 30oC, dengan kelembaban 60 – 70

E.  Pergantian media dan pot

     Untuk media tanaman pot (pot plant) media dapat diganti setiap 6 bulan sekali, sedangkan pot tergantung dengan ukuran tanaman.

F.  Pengendalian Hama dan Penyakit

  • Hama: Spider Mites, Kutu Perisai, Aphid, Mealybugs (Demiter/Kelthane/Curacron 0,5 – 1 ml/L) merupakan hama yang selalu munculpada musim kemarau.
  • Penyakit: Karat Daun (Rust), merupakan penyakit yang timbul dalam kondisi kelembaban tinggi dan dalam curah hujan yang tinggi (Score/Daconil/Vilan 0,5 – 1 ml/L; Dithane M45/Bayleton 0,5 – 1 g/L).
  • Pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyemprotan 1 kali seminggu atau per 2 minggu, bila terdapat gejala di daun, maka segera dilakukan langkah pemotongan pada bagian daun tersebut untuk mencegah penyebaran penyakit melalui percikan air.

godongijo.com, 28 November 2007

Read Full Post »

Tanaman soka (Ixora sp) merupakan tanaman hias bunga yang menarik.  Mempunyai bunga yang bergerombol dengan warna beraneka.  

(lebih…)

Read Full Post »

Older Posts »