Inggris : Java citronella grass, winter`s grass, old citronella grass
Indonesia : Serai wangi
Herba menahun dengan tinggi 50-100 cm. Panjang daunnya mencapai 1 m dan lebar 1,5 cm.Tanaman serai wangi tumbuh berumpun. Daun tunggal berjumbai, panjang sampai 1 meter, lebar 1,5 cm, bagian bawahnya agak kasar, tulang daun sejajar. Batang tidak berkayu, berusuk-rusuk pendek, dan berwarna putih. Akarnya serabut.
Kategori : Biopestisida
Sinonim : Cymbopogon nardus (L.) Rendle var. mahapangiri auct.
Deskripsi : | Herba menahun dengan tinggi 50-100 cm. Panjang daunnya mencapai 1 m dan lebar 1,5 cm.Tanaman serai wangi tumbuh berumpun. Daun tunggal berjumbai, panjang sampai 1 meter, lebar 1,5 cm, bagian bawahnya agak kasar, tulang daun sejajar. Batang tidak berkayu, berusuk-rusuk pendek, dan berwarna putih. Akarnya serabut. |
Distribusi/Penyebaran : | Cymbopogon winterianus hanya diketahui dari budiday, mungkin asli di India selatan atau Sri Lanka. Sereh wangi dibawa ke Jawa sejak awal abad 1900. Saat ini sereh wangi sudah tersebar di seluruh kawasan tropika. Di Asia Tenggara termasuk Indoneisa, Viernam, dan juga di Brazil, Cina, Ghana, Guatemala, Haiti, Honduras dan India. Di Indonesia, sereh wangi ditanam sebagai bahan campuran obat, makanan dan sayuran. |
Habitat : | Serai wangi dapat tumbuh di tempat yang kurang subur bahkan di tempat yang tandus. Karena mampu beradaptasi secara baik dengan lingkungannya, serai wangi tidak memerlukan perawatan khusus. |
Perbanyakan : | Perbanyakan dilakukan dengan pemisahan stek anakan. Stek diperoleh dengan cara memecah rumpun yang berukuran besar namun tidak beruas. Potong sebagian daun stek atau kurangi hingga 3 – 5 cm dari pelepah daun. Sebagian akar juga dikurangi dan tinggalkan sekitar 2,5 cm di bawah leher akar. |
Manfaat tumbuhan : | Tanaman ini dapat digunakan sebagai pestisida yaitu untuk insektisida, bakterisida, dan nematisida. Senyawa aktif dari tanaman ini berbentuk minyak atsiri yang terdiri dari senyawa sitral, sitronella, geraniol, mirsena, nerol, farnesol, metil heptenol dan dipentena. Daun dan tangkainya menghasilkan minyak asiri yang dapat digunakan untuk mengusir nyamuk dan serangga. Secara tradisional dapat dilakukan dengan cara a). Daun dan tangkainya ditumbuk lalu direndam dalam air dengan konsentrasi 25 – 50 gram/l; b). Kemudian endapkan selama 24 jam kemudian disaring agar didapat larutan yang siap diaplikasikan; c). Aplikasi dilakukan dengan cara disemprotkan atau disiramkan; d). Sedangkan untuk pengendalian hama gudang dilakukan dengan cara membakar daun atau batang hingga didapatkan abu, lalu sebarkan / letakkan didekat sarang atau dijalur hama tersebut mencari makan. |
dari : proseanet.org
tolong berikan deskripsi yang lebih lengkap lg donk,.. buat tinjauan di TA thanks before
tolong kasih tahu alamat budi daya serai
soalnya saya sudah mencari kok sampai sekarang belum juga nmenemukan
tolong dibalas di email saya